Sebelum mulai menciptakan suatu ruang belajar anak, perlu dimengerti terlebih dahulu makna belajar itu sendiri bagi anak-anak.
Berbeda dengan remaja atau orang dewasa, dunia anak-anak dipenuhi
dengan petualangan untuk mencari, mengenali, dan memahami hal-hal yang
baru. Semua ibarat permainan teka-teki pencarian tanpa batas yang
menyenangkan.
Prinsip dasar yang harus diutamakan untuk semua desain bagi anak-anak
adalah keamanan. Karena kesadaran mereka atas hal-hal yang membahayakan
keselamatan mereka masih belum tumbuh. Baru kemudian keindahan dan
kenyamanan menyusul dalam pertimbangan desain.
PANDUAN DASAR MENCIPTAKAN RUANG BAGI AKTIVITAS BELAJAR ANAK:
1.Karakter Anak
Anak-anak dengan sifat keingintahuannya yang besar selalu mudah bosan
jika dihadapkan pada tempat, suasana dan nuansa ruang yang monoton.
Oleh sebab itu berikan beberapa alternatif sudut belajar. Jangan hanya
dengan meja belajar mereka bisa belajar, jadikan lantai bisa digunakan
untuk belajar dengan menyediakan spot karpet yang menarik, kalau perlu
sediakan juga meja kecil jikalau mereka bosan belajar dengan meja
standard.
Ciptakan lebih dari 1 spot belajar yang dapat digunakan oleh anak anda
Usahakan ruangan punya fleksibilitas yang bagus, sehingga memudahkan
penataan ulang jika anak mengalami kebosanan. Usahakan sebulan sekali
beberapa elemen ruang bisa dengan mudah ditata ulang. Apakah mejanya,
apakah karpet lantainya, sehingga setiap bulan anak mendapatkan suasana
baru sehingga tidak cepat bosan beraktifitas di dalamnya.
2.Furniture/Perabot
Gunakan furniture/perabot yang aman, hindarkan penggunaan furniture
dengan sudut tajam (potongan menyiku), gunakan furniture dengan potongan
sudut melengkung untuk meminimalkan efek benturan pada anak-anak.
Gunakan juga furniture/perabot yang ringan sehingga memudahkan dalam
penataan, selain itu dengan furniture yang ringan anak akan belajar
mandiri dan berkreasi karena dengan bebas bisa merubah atau menggeser
furniture/perabot mereka sesuai selera mereka sendiri. Gunakan juga
furniture/perabot yang khusus didesain untuk anak-anak. Perabot tersebut
sudah khusus dibuat dengan ergonometric (ukuran dan dimensi anak)
sehingga pasti aman dan nyaman karena sudah disesuaikan dengan proporsi,
berat serta beban aktifitas dan kegiatan anak-anak. Selain itu bentuk
dan desain untuk furniture dan perabot anak-anak dibuat khusus dengan
desain karakter khusus sehingga sesuai dengan kepribadian mereka.
Ingat pula untuk memilih perabot dengan finishing alami atau cat
dengan pengencer dasar air,untuk menghindari paparan racun dari bahan
cat finishing furniture pada anak.
3.Lantai
Untuk keamanan gunakan lantai kayu atau parket. Lantai kayu/parket
sifatnya tidak licin sehingga aman untuk kegiatan anak yang aktif.
Selain itu dengan kayu efek benturan yang terjadi lebih ringan jika
dibandingkan dengan bahan keras penutup lantai lainnya, misal: keramik,
teraso, marmer, granit, dll.
Jika tidak menginginkan kayu bisa juga digunakan karpet warna-warni,
bisa dari bahan kain atau karet . Kalau dengan karpet memang lantai bisa
tetap menggunakan lantai dari keramik atau bahan keras lainnya. Selain
itu keuntungannya, dengan pelapis dari karpet, motif bisa diubah setiap
saat jika menginginkan suasana dan nuansa yang berbeda.
Keuntungan lainnya bahan dari karpet lebih murah jika dibandingkan dengan mengunakan lantai dari bahan kayu/parket.
4.Dinding dan Warna
Dinding ruang jangan sampai terkesan monoton, karena akan membuat
anak cepat bosan dan mengantuk. Gunakan variasi warna untuk dinding.
Warna utama haruslah warna yang teduh dan nyaman seperti warna-warna
pastel (misal: coklat muda, biru muda, dll), untuk aksen boleh
menggunakan warna-warna cerah seperti: merah, kuning, hijau, dll. Namun
perlu diingat, bahwa warna cerah yang terlalu dominan dalam
ruang akan membuat anak menjadi terlalu aktif, baik dalam berpikir
maupun beraktifitas. Karena warna-warna cerah akan mengaktifkan saraf
sensorik mereka.
Anda dapat juga menggunakan wallpaper untuk melapis dinding ruang
belajar anak anda, tidak harus seluruh dinding, hanya sebagian pun
boleh. Sekedar untuk aksen dan pemanis ruang. Dengan wallpaper akan
lebih banyak variasi pilihan nuansa yang bisa anda ciptakan. Memang
wallpaper biayanya memang lebih mahal daripada menggunakan cat biasa.
Namun apa salahnya jika anda berminat?. Jika anda berniat menggunakan
wallpaper, pilihlah dari bahan vinyl yang tidak mudah kotor dan rusak,
jika ingin lebih berwarna bisa menggunakan wall sticker.
5.Pencahayaan dan Sirkulasi Udara
Untuk pencahayaan, bedakan cahaya untuk dia belajar dengan pencahayaan ruang.
Untuk belajar pilihlah lampu duduk, saat ini banyak tersedia lampu
berdesain khusus untuk anak dengan bentuk yang lucu dan menarik. Untuk
pencahayaan ruangnya sesuaikan dengan ukuran ruang, yang penting
mencukupi untuk dia beraktifitas. Untuk warna lampu pencahayaan ruang
gunakan warna netral putih, jika menginginkan variasi untuk membuat
suasana lebih dinamis bisa digunakan lampu – lampu tersembunyi (hidden
lamp) dengan warna – warna cerah merah, kuning atau biru sebagai aksen.
Usahakan posisi ruang belajar mendapat cahaya matahari secara langsung
pada siang hari. Pencahayaan matahari langsung sangat membantu mata
anak-anak bekerja secara optimal. Terlalu lama belajar di dalam ruang
dengan cahaya buatan akan membuat ketajaman mata anak-anak menurun
padahal pada masa itu semua indera mereka sedang bertumbuh menuju
optimal.
Selain itu dengan posisi ruang belajar anak berhubungan langsung
dengan ruang luar, sirkulasi udara optimal. Kalau udara tidak
bersirkulasi dengan lancar anak mudah mengantuk dan bosan karena asupan
oksigen otak kurang.
7.Listrik
Pasang stop kontak dan saklar pada ketinggian standard 1.20 m.
Kalaupun mau dipasang di bawah gunakan stop kontak listrik dengan tutup
pengaman, agar tidak digunakan anak-anak bermain. Upayakan jangan ada
tarikan kabel yang terlihat, kalau memungkinkan tanam di dalam tembok.
Jikalau tidak memungkinkan gunakan pembungkus kabel dari besi hollow
sehingga bisa ditempatkan jauh dari jangkauan anak-anak. Jangan sampai
kelalaian mencelakan anak-anak anda.
8.Fungsi
Jika ruang belaja anak anda disatukan dengan fungsi yang lain seperti
ruang tidur. Tempatkan ruang belajar berbeda orientasi dengan tempat
tidur atau fungsi-fungsi yang bisa menggangu konsentrasi belajar mereka
seperti: TV. Gunakan pembatas visual untuk membedakan fungsi misal
dengan wallpaper,cat atau lantai bisa dengan karpet atau bahan lain yang
berbeda. Sehingga nuansa yang tercipta antara bagian ruang untuk
belajar dan tidur atau fungsi yang lain berbeda.
BELAJAR, RUANG DAN JIWA
Belajar bukan sekedar aktifitas otak, untuk mencapai proses belajar
yang utuh anak-anak perlu jiwa yang bebas tanpa tekanan. Ruang hanyalah
sekedar wadah fisik yang bisa diubah semaunya,tapi membaca jiwa
anak-anak dan mewadahkannya dalam sebuah ruang perlu kepekaan.
Ketepatannya bergantung seberapa orang tua dan desainer memahami jiwa
setiap anak. Karena setiap anak punya kekhususan. Panduan diatas hanya
sekedar batasan keamanan dan kenyamanan secara fisik. Elemen pembentuk
jiwa dan roh agar ruang itu bisa hidup dan menghidupi proses belajar
anak tergantung peran orang tua dan desainer.
source: arsitektur8.com
source: arsitektur8.com